Rabu, 14 November 2012


Demi Gaya & Gengsi ”

Dunia kerja saat ini, apalagi bagi mereka yang bekerja di kantor kantor maupun instansi pemerintah, faktor gaya dan gengsi telah menjadi sangat dominan dikalangan para wanita. Bahkan gaya dan gengsi menjadi lebih penting dari pada kualiatas kerja itu sendiri. Benarkah demikian ?

Kebanyakan kaum wanita lebih mementingkan soal gaya dan penampilan pribadi daripada pekerjaan yang seharusnya menjadi prioritas utama mereka.
Soal menjaga gaya dan penampilan memang merupakan faktor penunjang bagi seseorang untuk membentuk dan membangun image / pandangan orang lain tentang kita. Namun hendaknya janganlah berlebihan, bahkan ada yang cenderung terlalu memaksakan diri untuk bergaya dan berpenampilan yang sudah tidak sesuai dengan kemampuannya dari segi ekonomi.

Adanya berbagai bentuk kemudahan dan kesempatan dalam dunia internet seperti online shop, telah membuka kesempatan bagi siapa saja untuk berbelanja barang barang kebutuhan tanpa harus ke shopping kompleks.
Kemudahan ini telah banyak dimanfaatkan oleh golongan yang bekerja di kantor
maupun instansi untuk membeli kebutuhan mereka.
Disamping itu, ada juga yang memberikan tawaran kemudahan kredit barang dengan cara membayar sampai beberapa kali.

Cara seperti inilah yang membuat sebagian orang membelanjakan uang mereka tanpa ada perencanaan yang baik, sehingga banyak yang telah berbelanja secara berlebihan tanpa perhitungan dan perencanaan... yang akhirnya menyebabkan seseorang itu telah berbelannja melebihi penghasilannya setiap bulan.
Pakaian, tas dan sepatu adalah benda yang paling dicari cari oleh golongan yang bekerja. Ada yang berbelanja sesuai dengan kebutuhan, namun ada juga yang berbelanja secara berlebihan karena ingin ikut ikutan saja dan bahkan ada yang terkesan memaksakan diri ingin menjadi yang paling bergaya...dan semua itu disebabkan oleh gengsi dan sifat yang tidak mau ada orang lain yang lebih darinya dalam soal gaya dan penampilan.

Orang seperti inilah yang paling menguntungkan dan disenangi oleh para pebisnis online maupun mereka yang menjual jasa kredit barang.
Hati hati saja, karena bukan semua produk yang ditawarkan itu adalah asli dan berkualitas sesuai dengan yang di promosikan.
Karena ingin kelihatan bergaya dan menjaga gengsi, ada orang yang sanggup membelanjakan uangnya hanya untuk sesuatu yang seharusnya tidak seberapa penting. Dan akhirnya besar pasak daripada tiang setiap bulannya.
Potong ini potong itu, bayar ini bayar itu, dan akhirnya gaji sebulan pun tidak cukup. Faktor inilah yang seringkali menjadi faktor pemicu terjadinya pertengkaran dalam keluarga khususnya bagi mereka yang sudah berkeluarga.

Bagi mereka yang berpenghasilan lumayan, mungkin hal ini tidak seberapa berpengaruh, namun bagi mereka yang berpenghasilan pas pasan, namun cara hidupnya terkesan bergaya dan jaga gengsi, hal ini sangat tidak menguntungkan.
Akhirnya berhutang dimana mana dan lebih parahnya lagi kemungkinan timbul hasrat untuk memiliki barang orang lain yang bukan miliknya...
Apapun itu, hendaknya kita bijak dalam menentukan apakah seseuatu itu memang penting atau tidak.

Bergaya dan berpenampilan itu memang penting, namun jadi diri sendiri itu lebih baik. Jangan hanya sekedar ikut ikutan namun sudah tidak sesuai dengan kemampuan ataupun kesesuaian dengan diri pribadi kita dan jangan sampai kita menjadi korban mode yang tidak modis.

By : Nat'S

Minggu, 28 Oktober 2012

“WHAT a DAY on Me”


WHAT a DAY on Me”

02.00 am...in the middle of the night.... I'm awaken coz of nightmare
      n I can't sleep anymore..!!!

      Later...
Sayz yesterday is my lucky day...
Still early morning on 7.50 am in the drizzling rain when I just get in the car named *Black Taxi in order to going office, suddenly police came n gave an issue of a traffic ticket to the driver.
(for info: Black Taxi is an illegal public transportation) n that car should go to police station. So...I had to get down n try to find another one after their gone n
it's taken 10 minutes above.
9.11 am shown on my fingers scan, so I'm late 11 minutes n has been cut Rp 5000 from my salary this month....

Sorry I'm late today...
My colleague already waiting for me for outside duty......thats my turn to check some weekend promo for each market branch in 4 different places...... hehehehehe... keep fighting...!!!!!!... done on 01.15 pm.
01.25 pm just having my late lunch n my belly ringing...!!!!!!

My work pile up...
The day before was a holiday n one of my colleague who do the same job with me took a leave for few days...so I'd covered it up.
OMG … I'm not done yet... still had to check weekend promo for central market...
03.00 pm at office room...doing my daily job.

Head beat starting...
While working, feeling like my head beat a bit...but I try to hold on.
05.25 pm out from office n get ready for enjoy my lonely saturday night :)
06.00 pm I'm on my way to going back home took a bus...
Well...says that's my unlucky bus coz there are three man smoking inside while the bus running n I had to inhaling the smoke as long as their still smoking.
Damn...I got headache...my head beat a lot.
Still don't understand why some people still smoking inside public transportation.
That's a very uncomfortable situation for other people inside who not smoke.

Cannot sleep again...
07.00 pm reach Tomohon...shopping some daily need next going back home.
08.30 pm after dinner...took a medicine for my headache n get ready to sleep...
I got a very bad headache...my head just like want to bursting out... n I need
a rest...
Lucky I fall asleep for an hour n half...but I'm awaken when the powerfull sounding of the disco music from neighborhood wedding party just starting...
So...I can't sleep again for next few hour till 01.00 am when the party over.

By; Nat'S




Rabu, 01 Agustus 2012

“CERITA DI PAGI HARI”



CERITA DI PAGI HARI”

     Pagi itu saya dalam perjalanan menuju ke tempat kerja. Seperti biasanya saya menumpang kendaraan plat hitam bersama dengan beberapa penumpang ibu-ibu yang diantaranya ada yang bekerja sebagai PNS - Pegawai Negeri Sipil. Tanpa sengaja saya terdengar obrolan dua orang ibu dengan seragam PNS yang ngobrol tentang “pekerjaan” mereka itu....
     Waduh, gaji bulan ini rasa-rasanya TKD saya tidak dibayar karena dalam sebulan saya hanya masuk kerja 3 hari saja, itupun karena saya termasuk dalam panitia sebuah program; (entah apa namanya saya tak ingat lagi.)
Seminggu saya di opname dirumah sakit, seminggu saya istirahat dirumah, tiga hari saya masuk kerja, dan selebihnya saya tidak masuk kerja.
Dua bulan yang lalu saya tidak masuk kerja karena anak saya dirawat di rumah sakit selama seminggu, dan TKD saya di potong.
Waktu itu saya langsung menghadap atasan dan bertanya, maaf pak, bukankah perhitungan TKD 60% adalah kinerja dan 40% adalah disiplin?
Dari segi disiplin, saya memang sudah tidak berhak, tapi apakah 60% kinerja saya sudah tidak diperhitungkan lagi? Wah wah wah!!!!!!
     Ibu yang seorang lagi berkata, kalau soal TKD saya pasti dapat karena atasan saya pengertian dan baik hati. Apalagi kalau rajin ikut kegiatan/program di propinsi, pasti tunjangannya besar lho.
Tahun lalu saja seluruh staff di bagian kantor saya sempat jalan jalan selama seminggu ke Jakarta dan Bandung. Dari tiket PP sampai ke penginapan semuanya di tanggung kantor. Uang saku sebelum berangkat masing-masing orang mendapat Rp 1 juta dan bahkan pada saat sudah pulang pun, masing-masing mendapatkan uang saku Rp 1,5 juta, bagus kan?
Karena itu, anak saya yang sekarang masih kuliah semester tiga harus menjadi PNS jika dia sudah menyelesaikan kuliahnya nanti supaya masa depannya bisa terjamin.
     Saya hanya bisa mendengar dan menyimak saja percakapan kedua ibu itu sepanjang perjalanan yang kurang lebih sekitar 35 menit itu.
Dalam hati saya berpikir, memang bagus ya kalau bisa menjadi PNS. Karena itu, banyak orang berlomba lomba dan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjadi seorang PNS. Dan hanya mereka yang benar benar “berkemampuan dan berdayasaing” lah yang berhasil mendapatkan status sebagai PNS.

By; Nats



Jumat, 27 Juli 2012

BERILAH "AKU HIDUPMU"


BERILAH "AKU HIDUPMU"

Hidup adalah anugerah cuma-cuma dari Allah kepada setiap orang. Meskipun demikian, banyak orang dewasa karena beragam alasan ingin mengakhiri hidupnya, bahkan lebih parah lagi bila ingin mengakhiri hidup orang lain.

Di malam ini, ingin kubisikkan kepadamu bahwa "banyak anak di sekitarmu ingin mendapatkan dan menikmati hidup itu, bahkan kalau mereka bisa meminta maka mereka akan berkata kepadamu; "Berilah hidupmu yang kaubenci itu kepadaku untuk menjadi hidupku dann ingin kuhidupi agar aku bisa menghidupi orang lain di waktu yang akan datang."

Betapa ironisnya kehidupan ini...
Sebagian orang ingin mengakhiri hidupnya hanya karena berbagai masalah yang dialaminya yang dianggapnya begitu sangat berat untuk ditanggungnya...
sedangkan sebagian orang lagi malahan berjuang untuk mempertahankan hidupnya ditengah tengah kemelut dan kegetiran hidup yang harus di tanggungnya...! 

"Tidak ku minta lahir ke dunia...tidak ku minta hidup seperti ini...namun ku tetap bertahan dan berjuang...untuk memperoleh hidup yang selayaknya,,!!!

Senin, 02 April 2012

"Water Rica-Rica...Exotic Food"

"Water Rica-Rica...Exotic Food"

Water adalah sejenis ulat yang biasa ditemukan pada batang pohon Nira yang roboh / ditebang.
Namun bukanlah pohon Nira yang baru roboh / ditebang, melainkan sudah berhari hari, bahkan berminggu minggu lamanya.


Water biasanya di konsumsi sebagai makanan, bisa langsung dimakan hidup hidup dengan cara keluarkan kepalanya terlebih dahulu, ataupun dengan cara di masak atau di panggang. 


Bagi orang Minahasa, cara mengkonsumsi water lazimnya adalah dimasak dengan menggunakan bumbu pedas / rica rica ataupun di panggang seperti sate.
Walaupun ulat water ini badannya kelihatan lembut, namun setelah dimasak dagingnya sangat alot / kenyal, dan bahkan kepalanya keras.
Ada baiknya jika hendak mengkonsumsi water, jangan berlebihan karena mengkonsumsi water secara berlebihan, dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat dan badan akan terasa panas.



Selasa, 27 Desember 2011

                                                                                     Malam Saat  Lonceng Berdentang



   
                                                                         
Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga daripada mendapat perak. Amsal 16:16

Suatu hari, dahulu kala, sebuah gereja yang mengagumkan berdiri di sebuah bukit yang tinggi di sebuah kota yang besar. Jika dihiasi lampu-lampu untuk sebuah perayaan istimewa, gereja itu dapat dilihat hingga jauh di sekitarnya. Namun demikian ada sesuatu yang jauh lebih menakjubkan dari gereja ini ketimbang keindahannya: legenda yang aneh dan indah tentang loncengnya.

Di sudut gereja itu ada sebuah menara berwarna abu-abu yang tinggi, dan di puncak menara itu, demikian menurut kata orang, ada sebuah rangkaian lonceng yang paling indah di dunia. Tetapi kenyataannya tak ada yang pernah mendengar lonceng-lonceng ini selama bertahun-tahun. Bahkan tidak juga pada hari Natal. Karena merupakan suatu adat pada Malam Natal bagi semua orang untuk datang ke gereja membawa persembahan mereka bagi bayi Kristus. Dan ada masanya di mana sebuah persembahan yang sangat tidak biasa yang diletakkan di altar akan menimbulkan alunan musik yang indah dari lonceng-lonceng yang ada jauh di puncak menara. Ada yang mengatakan bahwa malaikatlah yang membuatnya berayun. Tetapi akhir-akhir ini tak ada persembahan yang cukup luar biasa yang layak memperoleh dentangan lonceng-lonceng itu.

Sekarang beberapa kilometer dari kota, di sebuah desa kecil, tinggal seorang anak laki-laki bernama Pedro dengan adik laki-lakinya. Mereka hanya tahu sangat sedikit tentang lonceng-lonceng Natal itu, tetapi mereka pernah mendengar mengenai kebaktian di gereja itu pada Malam Natal dan mereka memutuskan untuk pergi melihat perayaan yang indah itu.

Sehari sebelum Natal sungguh menggigit dinginnya, dengan salju putih yang telah mengeras di tanah. Pedro dan adiknya berangkat awal di siang harinya, dan meskipun cuaca dingin mereka mencapai pinggiran kota saat senja. Mereka baru saja akan memasuki salah satu pintu gerbang yang besar ketika Pedro melihat sesuatu berwarna gelap di salju di dekat jalan mereka.

Itu adalah seorang wanita yang malang, yang terjatuh tepat di luar pintu kota, terlalu sakit dan lelah untuk masuk ke kota di mana ia dapat memperoleh tempat berteduh. Pedro berusaha membangunkannya, tetapi ia hampir tak sadarkan diri. "Tak ada gunanya, Dik. Kau harus meneruskan seorang diri."

"Tanpamu?" teriak adiknya. Pedro mengangguk perlahan. "Wanita ini akan mati kedinginan jika tak ada yang merawatnya. Semua orang mungkin sudah pergi ke gereja saat ini, tetapi kalau kamu pulang pastikan bahwa kau membawa seseorang untuk membantunya. Saya akan tinggal di sini dan berusaha menjaganya agar tidak membeku, dan mungkin menyuruhnya memakan roti yang ada di saku saya."

"Tapi saya tak dapat meninggalkanmu!" adiknya memekik. "Cukup salah satu dari kita yang tidak menghadiri kebaktian," kata Pedro. "Kamu harus melihat dan mendengar segala sesuatunya dua kali, sekali untukmu dan sekali untukku. Saya yakin bayi Kristus tahu betapa saya ingin menyembahNya. Dan jika kamu memperoleh kesempatan, bawalah potongan perakku ini dan saat tak seorangpun melihat, taruhlah sebagai persembahanku."
 
Demikianlah ia menyuruh adiknya cepat-cepat pergi ke kota, dan mengejapkan mata dengan susah payah untuk menahan air mata kekecewaannya.

Gereja yang besar tersebut sungguh indah malam itu; sebelumnya belum pernah terlihat seindah itu. Ketika organ mulai dimainkan dan ribuan orang bernyanyi, dinding-dinding gereja bergetar oleh suaranya.

Pada akhir kebaktian tibalah saatnya untuk berbaris guna meletakkan persembahan di altar. Ada yang membawa permata, ada yang membawa keranjang yang berat berisi emas. Seorang penulis terkenal meletakkan sebuah buku yang telah ditulisnya selama bertahun-tahun. Dan yang terakhir, berjalanlah sang Raja negeri itu, sama seperti yang lain berharap ia layak untuk memperoleh dentangan lonceng Natal.

Gumaman yang keras terdengar di seluruh ruang gereja ketika sang Raja melepaskan dari kepalanya mahkota kerajaannya, yang dipenuhi batu-batu berharga, dan meletakkannya di altar. "Tentunya," semua berkata, "kita akan mendengar lonceng-lonceng itu sekarang!" Tetapi hanya hembusan angin dingin yang terdengar di menara.

Barisan orang sudah habis, dan paduan suara memulai lagu penutup. Tiba-tiba saja, pemain organ berhenti bermain. Nyanyian berhenti. Tak terdengar suara sedikitpun dari siapa saja di dalam gereja. Sementara semua orang memasang telinga baik-baik untuk mendengarkan, terdengarlah dengan perlahan-tetapi amat jelas-suara lonceng-lonceng di menara itu. Kedengaran sangat jauh tetapi sangat jelas, alunan musik itu terdengar jauh lebih manis daripada suara apapun yang pernah mereka dengar.

Maka mereka semuapun berdiri bersama dan melihat ke altar untuk menyaksikan persembahan besar apakah yang membangunkan lonceng yang telah berdiam sekian lama. Tetapi yang mereka lihat hanyalah sosok kekanak-kanakan adik laki-laki Pedro, yang telah perlahan-lahan merangkak di sepanjang lorong kursi ketika tak seorangpun memperhatikan, dan meletakkan potongan kecil perak milik Pedro di altar.